Senin, 29 November 2010

Hubungan Usaha dan Energi


Sebuah gaya F bekerja pada benda bersama m, yang sedang bergerak dengan kecepatan v1.
Untuk komponen arah horizontal, sebuah benda bermassa m mula-mula bergerak dengan kecepatan v1 pada bidang datar yang licin. Kemudian benda tersebut didorong dengan sebuah gaya F dalam arah mendatar searah dengan v1. Setelah gaya F bekerja selama waktu t tertentu, benda menempuh jarak s. oleh karena F konstan, benda akan memiliki percepatan konstan sehingga benda bergerak lurus berubah beraturan dan berlaku persamaan:       v2 = v1 + at
a = v2-v1/t     (1)
s = v1 t + ½ a t2 = v1 t + ½ (v2-v1/t) t2
s = v1 t + ½ ( v2 - v1 ) t = ½ ( v2 + v1 ) t       (2)
usaha yang dilakukan oleh besaran gaya F adalah:
W = Fs = m a s         (3)
Substitusikan nilai a pada persamaan (1) dan nilai s pada persamaan (2) ke dalam persamaan (3) sehingga diperoleh:
W = m (v2-v1/t) ½ ( v2 + v1 ) t
Fs = ½ mv22 - ½ mv12
Fs = m ( v2 - v1 ) ½ ( v2 + v1 )         (4-5)
Berdasarkan pengertian bahwa energi adalah kemampuan melakukan usaha maka besaran (½ m v2) merupakan energi, yaitu energi kinetik atau energi gerak.
Ek = ½ m v2         (4-6)
Dengan:
Ek = Energi kinetik (J)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan (m/s)
Hal tersebut menunjukan bahwa semua benda yang bergerak memiliki energi kinetik yang besarnya bergantung pada massa dan kecepatannya. Oleh karena ½ m v22 = Ek2 dan ½ m v12 = Ek1, maka dari persamaan (4-6) diperoleh hubungan:
W = Ek2 – Ek1
W = Fs
W = ½ m v22 - ½ m v12